2400SM–SEMPOA / ABACUS
Sempoa dikenal sebagai alat untuk membantu perhitungan. Dalam bahasa inggris sempoa adalah abaskus, orang indonesia sendiri menggunakan sipoa atau dekak-dekak untuk menyebutnya.Mungkin bagi zaman saat ini adalah peralatan yang sangat sederhana dibanding dengan peralatan komputer saat ini. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dari alat sederhana ini membuat sejarah komputer dimulai. Benar! abaskus/sempoa ini sudah dianggap sebagai nenek moyang dari komputer. Dengan kata lain kalkulator, PS 123 ,PC, Laptop, HP tidak akan pernah ada jika abaskus tidak pernah ditemukan. Walau banyak yang menganggap sempoa berasal dari negerai tirai bambu alias cina. Namun asal-usulnya sama sekali tidak jelas. Mengingat alat seperti ini banyak ditemukan di berbagai kebudayan di dunia. Namun yang paling awal menggunakan komputer kuno ini ( Sekitar 2400 SM) sepertinya hanya dua peradaban yaitu babilonia dan cina itu sendiri. Sempoa biasanya dibuat dengan menggunakan rangka kayu yang diisi oleh deretan manik-manik yang dapat digeser. Namun, seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus kehilangan popularitasnya
Sempoa dikenal sebagai alat untuk membantu perhitungan. Dalam bahasa inggris sempoa adalah abaskus, orang indonesia sendiri menggunakan sipoa atau dekak-dekak untuk menyebutnya.Mungkin bagi zaman saat ini adalah peralatan yang sangat sederhana dibanding dengan peralatan komputer saat ini. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dari alat sederhana ini membuat sejarah komputer dimulai. Benar! abaskus/sempoa ini sudah dianggap sebagai nenek moyang dari komputer. Dengan kata lain kalkulator, PS 123 ,PC, Laptop, HP tidak akan pernah ada jika abaskus tidak pernah ditemukan. Walau banyak yang menganggap sempoa berasal dari negerai tirai bambu alias cina. Namun asal-usulnya sama sekali tidak jelas. Mengingat alat seperti ini banyak ditemukan di berbagai kebudayan di dunia. Namun yang paling awal menggunakan komputer kuno ini ( Sekitar 2400 SM) sepertinya hanya dua peradaban yaitu babilonia dan cina itu sendiri. Sempoa biasanya dibuat dengan menggunakan rangka kayu yang diisi oleh deretan manik-manik yang dapat digeser. Namun, seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus kehilangan popularitasnya
Setelah hampir 12 abad, muncul penemuan lain dalam hal mesin komputasi. Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662), yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator)
untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak. Kotak persegi
kuningan ini yang dinamakan Pascaline, menggunakan delapan roda putar
bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini
merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini
adalah hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan
Seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716)
memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama
seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan
roda-roda gerigi. Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang
dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya.
Tahun 1820 – ARITHOMETER.
Kalkulator mekanik mulai populer. Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar. Kalkulator mekanik Colmar, arithometer, mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi karena alat tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan Pascal dan Leibniz, Colmar membantu membangun era komputasi mekanikal.
Profesor matematika Inggris, Charles Babbage (1791-1871)
memperhatikan kesesuaian alam antara mesin mekanik dan matematika yaitu
mesin mekanik sangat baik dalam mengerjakan tugas yang sama
berulangkali tanpa kesalahan; sedang matematika membutuhkan repetisi
sederhana dari suatu langkah-langkah tertentu. Masalah tersebut kemudain
berkembang hingga menempatkan mesin mekanik sebagai alat untuk menjawab
kebutuhan mekanik. Usaha Babbage yang pertama untuk menjawab masalah
ini muncul pada tahun 1822 ketika ia mengusulkan suatu mesin untuk
melakukanperhitungan persamaan differensial. Mesin tersebut dinamakan
Mesin Differensial. Dengan menggunakan tenaga uap, mesin tersebut dapat
menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya
secara otomatis.
1834 - Analytical Engine
1834 - Analytical Engine
Babbage memulai membuat komputer general-purpose yang pertama, yang disebut Analytical Engine. Asisten Babbage, Augusta Ada King (1815-1842)
memiliki peran penting dalam pembuatan mesin ini. Ia membantu merevisi
rencana, mencari pendanaan dari pemerintah Inggris, dan
mengkomunikasikan spesifikasi Analytical Engine kepada publik. Selain
itu, pemahaman Augusta yang baik tentang mesin ini memungkinkannya
membuat instruksi untuk dimasukkan ke dalam mesin dan juga membuatnya
menjadi programmer wanita yang pertama. Pada tahun 1980, Departemen
Pertahanan Amerika Serikat menamakan sebuah bahasa pemrograman dengan
nama ADA sebagai penghormatan kepadanya.
Mesin uap Babbage, walaupun tidak pernah selesai dikerjakan, tampak sangat primitif apabila dibandingkan dengan standar masa kini. Bagaimanapun juga, alat tersebut menggambarkan elemen dasar dari sebuah komputer modern dan juga mengungkapkan sebuah konsep penting. Terdiri dari sekitar 50.000 komponen, disain dasar dari Analytical Engine menggunakan kartu-kartu perforasi (berlubang-lubang) yang berisi instruksi operasi bagi mesin tersebut.
Tahun 1889 – PERFORATION CARD.
Mesin uap Babbage, walaupun tidak pernah selesai dikerjakan, tampak sangat primitif apabila dibandingkan dengan standar masa kini. Bagaimanapun juga, alat tersebut menggambarkan elemen dasar dari sebuah komputer modern dan juga mengungkapkan sebuah konsep penting. Terdiri dari sekitar 50.000 komponen, disain dasar dari Analytical Engine menggunakan kartu-kartu perforasi (berlubang-lubang) yang berisi instruksi operasi bagi mesin tersebut.
Tahun 1889 – PERFORATION CARD.
Herman Hollerith (1860-1929) juga menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus sebelumnya yang dilakukan di tahun 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus. Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis. Hollerith kemudian mengembangkan alat tersebut dan menjualnya ke masyarakat luas. Ia mendirikan Tabulating Machine Company pada tahun 1896 yang kemudian menjadi International Business Machine (1924) setelah mengalami beberapa kali merger. Perusahaan lain seperti Remington Rand and Burroghs juga memproduksi alat pembaca kartu perforasi untuk usaha bisnis. Kartu perforasi digunakan oleh kalangan bisnis dan pemerintahan untuk permrosesan data hingga tahun 1960.
Tahun 1931
Vannevar Bush (1890 - 1974)
membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial.
Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang
selama ini dianggap rumit oleh kalangan akademisi. Mesin tersebut sangat
besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk
melakukan perhitungan.
Tahun 1936 – Z1.
Tahun 1936 – Z1.
Konrad Zuse, Seorang Mechanical komputer, menggunakan 22-bit representasi dan penyimpanan mekanis didasarkan pada pin kecil dan lembaran-lembaran tipis bergerak logam dan pin. Program ini di atas kertas rekaman dan ada input dan output terpisah unit. Sebuah tangan engkol memberikan kecepatan variabel signal clock.
Tahun 1937 - Atanasoff-Berry Computer.
John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean pada sirkuit elektrik. Pendekatan ini didasarkan pada hasil kerja George Boole (1815-1864) berupa sistem biner aljabar, yang menyatakan bahwa setiap persamaan matematik dapat dinyatakan sebagai benar atau salah. Dengan mengaplikasikan kondisi benar-salah ke dalam sirkuit listrik dalam bentuk terhubung-terputus.
Dr. Atanasoff mengembangkan komputer elektronik digital pertama sejak 1937 – 1942 dan di bantu oleh mahasiswa lulusan yang bernama Clifford Berry. Ia menyebut penemuannya sebagai Atanasoff-Berry Computer atau disingkat ABC. Atanasoff dan Berry membuat komputer elektrik pertama di tahun 1940. Namun proyek mereka terhenti karena kehilangan sumber pendanaan.
Tahun 1937 – 1941 - Model K and Complex Number Calculator.
Goerge Stibbitz menciptakan Model K dan Kompleks Nomor Kalkulator. Sebuah peralatan elektromekanis relay dan yang terakhir dapat dioperasikan dari jarak jauh melalui saluran telepon.
Tahun 1941 – Z3.
Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer Z3, untuk mendisain pesawat terbang dan peluru kendali.
Tahun 1943 – COLOSSUS.
Pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode-rahasia yang digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu mempengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama, colossus bukan merupakan komputer serbaguna (general-purpose computer), ia hanya didisain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.
Tahun 1944 - Havard Mark I (IBM Automatic Sequence Controlled Calculator).
Howard
H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM,
berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator
tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki
rentang kabel sepanjang 500 mil. The Harvd-IBM Automatic Sequence
Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik.
Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen
mekanik. Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5
detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi
tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan
aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks. Desainnya didasarkan
pada Babbages Analytical Engine.
Bacaan dgn muatan pengetahuan yg baik
BalasHapus